3 Cara Merancang Kapasitas Data Center Anda
Setiap bisnis yang ingin terdepan dalam persaingan harus memiliki kemampuan adaptasi yang cepat terhadap perubahan. Di era digital tuntutan pelanggan akan terus meningkat seiring dengan kecanggihan dan kemudahan teknologi yang mengiringinya.
Begitula pula tuntutan TI yang tak terhindarkan akan meningkat. Sementara, manajer data center dan perancang kapasitas menghadapi tantangan saat harus juga mengakomodir infrastruktur teknologi informasi yang sudah ada sebelumnya. Namun menyeimbangkan kebutuhan TI antar departemen yang berbeda terhadap keterbatasan kapasitas dan pendinginan dari data center yang sudah ada adalah bukan perkara yang mudah. Dengan hilangnya pendapatan dan kerusakan reputasi di antara konsekuensi potensial untuk kegagalan pada infrastruktur penting, taruhannya pasti tinggi.
Ada 3 cara untuk merancang kapasitas data center Anda, yaitu:
1. Cara Pertama dengan Merencanakan Kapasitas Secara Makro
Manajer fasilitas data center memerlukan perencanaan secara makro untuk memahami pemanfaatan yang telah dilakukan sampai saat ini. Dengan demikian, ia dapat memetakan kapasitas yang tersedia pada seluruh portofolio data centernya. Unit bisnis secara individu biasanya mendorong pertumbuhan permintaan peralatan TI yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi dengan ruang, daya, dan pendinginan yang tersedia.
Pada tingkat tertinggi, keterbatasan kapasitas didasarkan pada kekurangan dari dua sumber daya: kapasitas daya UPS atau kapasitas pendinginan keseluruhan. Jika kekurangan dalam kapasitas yang tersedia terhadap permintaan diidentifikasi, manajer fasilitas dapat memulihkan situasi. Akibatnya diperlukan penambahan lebih banyak pendinginan dan daya. Pilihan lainnya adalah dengan bermigrasi ke penyedia colocation atau bahkan membangun data center baru. Akan tetapi, konsekuensi dari pilihan lain tersebut terkait erat dengan faktor biayanya. Perencanaan kapasitas yang efektif membutuhkan perencanaan pengukuran yang lebih jelas dan akan dapat ditunda dilakukan sampai benar-benar penting.
Akan tetapi, perencanaan kapasitas dengan metode analitis (spreadsheet) tetap tidak dapat akurat dalam jangka panjang karena fisika tidak diperhitungkan.
2. Cara Kedua dengan Memperhatikan Aliran Udara
Analisis kapasitas secara analitik awalnya dapat berfungsi, tetapi keakuratannya semakin lama akan berkurang. Suhu dan volume udara menentukan suatu kapasitas pendinginan. Akan tetapi, seiring dengan perubahan lingkungan internal dalam penambahan atau perubahan perangkat keras, kebutuhan aliran udaranya pun akan berubah dari desain awal. Sementara, volume udara yang diberikan ke data center mungkin tidak berubah.
Maka itulah, manajer data center harus membuat perencanaan kapasitas berdasarkan kondisi data center pada saat itu, bukan mengacu pada desain awal. Dengan demikian, keakurasian prediksi dapat dicapai. Oleh karena itu, gambar yang lebih singkat diperlukan. Gambar yang dapat mengintegrasikan bagaimana efektivitas aliran udara itu dapat mendinginkan perangkat TI yang ada.
Dalam contoh di bawah ini, jumlah peralatan TI yang ditenagai vs didinginkan telah berubah dari waktu ke waktu. Kesenjangan antara daya dan pendinginan yang terjadi menjadi faktor pengurangan kapasitas yang dapat digunakan.
Anda akan merasa sudah aman pada performa infrastruktur yang sekarang. Padahal yang terjadi adalah perencanaan kapasitas jangka panjang masih belum akurat. Selain itu, belum adanya antisipasi ketahanan terhadap kegagalan yang cukup untuk menanggulanginya. Dalam kasus terburuk, ini dapat mengakibatkan kebutuhan untuk membangun data center baru lebih awal dari perkiraan dengan biaya yang cukup besar. Jadi bagaimana pengembangan fasilitas dari waktu ke waktu diperhitungkan selama proses perencanaan?
3. Cara Ketiga dengan Perubahan Lingkungan yang Dipantau
Prototipe virtual sebagai bagian proses perencanaan kapasitas memfasilitasi perhitungan yang lebih akurat. Anda dapat membuat Fasilitas Virtual dasar dan kemudian melakukan uji coba perubahan lingkungan pada data center Anda secara aman dengan alat manajemen data center Future Facilities. Dengan ini, Anda dapat memproyeksikan rencana Anda pada 1-3 bulan sebelumnya.
Anda dapat melakukan perbaikan yang diperlukan dengan menggunakan Fasilitas Virtual untuk beban mendatang yang telah direncanakan. Manajer data center dapat melakukan uji coba dengan mengubah kabinet, tata letak, atau metode pengiriman aliran udara dengan beban proyeksi tertentu. Hasilnya adalah gambaran pendinginan real-time dan di masa depan dapat ditetapkan secara akurat. Hal ini mengubah proses perencanaan kapasitas yang biasa dilakukan. Sekarang dengan membuat perencanaan kapasitas melalui Fasilitas Virtual, fasilitas yang ada dapat terus mengakomodasi pengembangan bisnis jangka panjang.
Sekarang ada jawaban atas permasalahan dari dua metode sebelumnya yaitu dengan membuat prototipe lingkungan data center secara virtual. Fasilitas virtual itu dapat berperan untuk mengoptimalkan penyediaan kapasitas sehingga memungkinkan data center untuk melayani kebutuhan bisnis secara andal dengan tetap mendukung pertumbuhan.
Anda bisa melihat lebih jauh bagaimana Fasilitas Virtual dapat sangat membantu dalam perencanaan kapasitas di bisnis di sini.
Sumber: Docca, Akhil, 2018.Does your business have the capacity to change.https://www.futurefacilities.com/blog/does-your-business-have-the-capacity-to-change/ Sumber Gambar: Future Facilities, 2018.Does your business have the capacity to change.https://www.futurefacilities.com/blog/does-your-business-have-the-capacity-to-change/
Tags: Data Center, daya TI, fasilitas virtual, Future Facilities, kapasitas, kapasitas data center, pendinginan TI, perencanaan kapasitas