Di era digital saat ini, data center menjadi komponen vital dalam mengelola dan menyimpan data secara efisien dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan dan perlunya praktik berkelanjutan, penting untuk mengembangkan alat penilaian terstandar untuk green data center.
Artikel ini mengulas proses pengembangan standar penilaian green data center yang disesuaikan dengan konteks dan tantangan unik di Indonesia serta menghubungkannya dengan solusi dari Prime DCS. Standar Greenship Data Center (DC) yang dikembangkan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Ikatan Profesional Pusat Data Hijau Indonesia (IPUSTAH-ID) menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ini.
Latar Belakang dan Kebutuhan Green Data Center di Indonesia
Indonesia, sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, mengalami pertumbuhan signifikan dalam penggunaan teknologi digital. Peningkatan jumlah pengguna internet, berkembangnya e-commerce, dan digitalisasi sektor-sektor ekonomi lainnya menyebabkan lonjakan permintaan akan data center. Dengan meningkatnya adopsi teknologi digital, jumlah data yang dihasilkan dan disimpan meningkat secara eksponensial. Hal ini menciptakan permintaan besar akan fasilitas penyimpanan data yang efisien dan berkelanjutan. Sayangnya, data center konvensional yang dikenal mengkonsumsi energi dalam jumlah besar, berpotensi memperburuk emisi karbon dan masalah lingkungan lainnya.
Selain pertumbuhan digital yang besar, kesadaran akan lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan data center yang ramah lingkungan di Indonesia. Pemerintah Indonesia dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Data center yang ramah lingkungan bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif dari industri teknologi terhadap lingkungan.
Pentingnya Greenship Data Center di Indonesia
Di era digital ini, data center menjadi infrastruktur penting untuk mendukung berbagai aktivitas digital. Namun, data center juga dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca yang signifikan. Hal ini mendorong munculnya konsep Green Data Center yang dirancang untuk meminimalisir dampak lingkungan dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Berikut serangkaian manfaat dari Greenship Data Center di Indonesia:
1.Efisiensi Energi
Green Data Center menerapkan teknologi hemat energi seperti sistem pendinginan yang inovatif, pemanfaatan energi terbarukan, dan optimasi penggunaan sumber daya. Hal ini dapat membantu Indonesia mencapai target mitigasi perubahan iklim dan berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
2.Mendukung Keberlanjutan
Pembangunan Green Data Center sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Dengan meminimalisir dampak lingkungan, Green Data Center membantu menjaga kelestarian alam dan menciptakan masa depan yang lebih ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
3.Meningkatkan Citra Indonesia
Greenship Data Center dapat meningkatkan citra Indonesia di mata dunia sebagai negara yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat menarik investasi asing dan meningkatkan daya saing Indonesia di sektor teknologi informasi.
4.Meningkatkan Kualitas Layanan
Green Data Center yang dirancang dengan baik dan dikelola secara efisien dapat meningkatkan kualitas layanan data center, seperti uptime, keamanan data, dan kecepatan akses. Hal ini bermanfaat bagi pengguna data center dan industri terkait.
Proses Pengembangan Greenship Data Center
Proses pengembangan Greenship Data Center mencakup beberapa langkah penting, diantaranya sebagai berikut:
1.Menciptakan Alat Penilaian yang Komprehensif
Kolaborasi antara Green Building Council Indonesia (GBCI) dan Ikatan Profesional Pusat Data Hijau Indonesia (IPUSTAH-ID) menghasilkan alat penilaian yang komprehensif untuk Green Data Center. Alat ini mencakup berbagai jenis data center, mulai dari Colocation, Enterprise, Cloud, hingga Edge dan Micro. Greenship Data Center menggunakan alat penilaian yang sudah ada seperti Greenship New Building 2.0 sebagai basisnya.
2.Identifikasi Kriteria dan Indikator
Kriteria dan indikator yang relevan dengan Green Data Center didefinisikan secara detail. Kriteria ini mencakup aspek-aspek seperti efisiensi energi, pengelolaan air, pengurangan limbah, kesehatan dan keselamatan kerja, serta kualitas lingkungan dalam ruangan. Sedangkan indikator yang terukur dan terverifikasi digunakan untuk menilai kinerja data center terhadap setiap kriteria.
3.Pengembangan Pedoman dan Standar
Pedoman dan standar yang komprehensif untuk Green Data Center dikembangkan berdasarkan kriteria dan indikator yang telah diidentifikasi. Pedoman ini mencakup panduan desain, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan data center yang ramah lingkungan.
4.Uji Coba dan Validasi
Alat penilaian, pedoman, dan standar Green Data Center diuji coba dan divalidasi melalui studi kasus dan proyek percontohan. Masukan dan saran dari para ahli dan pemangku kepentingan akan dikumpulkan untuk menyempurnakan alat dan standar. Keandalan alat penilaian dan standar Green Data Center diverifikasi untuk memastikan keakuratan dan objektivitasnya.
5.Sertifikasi dan Pengakuan
Skema Greenship Data Center diluncurkan untuk memberikan pengakuan resmi kepada data center yang telah memenuhi standar yang ditetapkan. Proses sertifikasi yang komprehensif dilakukan oleh lembaga independen yang diakui. Data center yang tersertifikasi Greenship Data Center dapat menggunakan logo dan label resmi sebagai bukti komitmen mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.
Tahapan Sertifikasi
Proses sertifikasi Greenship Data Center bertujuan untuk memastikan bahwa data center dirancang, dibangun, dan dioperasikan dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ada tiga tahapan utama dalam proses sertifikasi ini:
1.Design Recognition (DR)
Sertifikasi sementara untuk proyek pada tahap finalisasi desain. Pada tahap ini, tim asesor Greenship akan melakukan penilaian terhadap desain data center untuk memastikan bahwa desain tersebut memenuhi kriteria Greenship Data Center. Sertifikasi DR berlaku selama dua tahun dan dapat diperpanjang setelah data center selesai dibangun.
2.Green Readliness (GR)
Diberikan kepada data center yang telah selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan. Pada tahap ini, tim asesor Greenship akan melakukan verifikasi terhadap kesiapan fasilitas data center untuk mendukung kriteria hijau, seperti sistem pendinginan, pencahayaan, dan pengelolaan air. Sertifikasi GR berlaku selama satu tahun dan dapat diperpanjang setelah data center beroperasi.
3.Green Operation (GO)
Sertifikasi final yang diberikan kepada data center yang telah beroperasi dan memenuhi semua kriteria Greenship Data Center. pada tahap ini, tim asesor Greenship akan melakukan audit terhadap kinerja operasional data center untuk memastikan bahwa data center tersebut dioperasikan dengan cara yang hemat energi dan ramah lingkungan. Sertifikasi GO berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang setelah melalui proses audit ulang.
Digital Twin – Pilar Utama Green Data Center Masa Depan
Digital Twin hadir sebagai solusi cerdas untuk membangun Green Data Center di masa depan. Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan simulasi lingkungan data center secara real-time, memberikan wawasan berharga tentang kinerja dan efisiensi berbagai komponen. Dengan teknologi ini, memungkinkan operator data center untuk memantau dan mensimulasikan berbagai aspek operasional data center secara virtual, memberikan wawasan tentang kinerja, dan efisiensi berbagai komponen. Berikut adalah beberapa manfaat Digital Twin untuk Green Data Center:
1.Pemantauan Real-Time
Digital Twin memungkinkan pemantauan real-time terhadap berbagai parameter penting dalam data center, seperti suhu, kelembaban, konsumsi energi, dan kinerja server. Hal ini memungkinkan operator data center untuk mengidentifikasi potensi masalah dan mengambil tindakan secara cepat dan tepat.
2.Simulasi dan Optimasi
Digital Twin dapat digunakan untuk mensimulasikan berbagai skenario operasional data center, seperti perubahan beban kerja, penambahan peralatan baru, atau perubahan konfigurasi sistem pendinginan. Simulasi ini memungkinkan operator data center untuk mengoptimalkan penggunaan energi dan meminimalkan pemborosan, sehingga meningkatkan efisiensi data center secara keseluruhan.
3.Prediksi dan Pencegahan Gangguan
Digital Twin dapat digunakan untuk memprediksi gangguan dan kegagalan sistem dalam data center. Dengan menganalisis data historis dan data real-time, Digital Twin dapat mengidentifikasi pola dan anomali yang dapat mengindikasikan kemungkinan masalah. Hal ini memungkinkan operator data center untuk mengambil tindakan pencegahan dan meminimalkan downtime data center.
4.Meningkatkan Keberlanjutan
Digital Twin dapat membantu operator data center untuk mencapai target keberlanjutan dengan mengurangi jejak karbon dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
Integrasi Solusi Prime DCS
Prime DCS menawarkan solusi dan layanan data center yg terintegrasi sehingga Anda dapat membuat dan mencapai standar Greenship Data Center untuk menciptakan data center Anda lebih efisien dan berkelanjutan. Hubungi kami untuk konsultasi mengenai Green Data Center.
Kesimpulan
Greenship Data Center adalah alat penilaian terstandar untuk Green Data Center yang dikembangkan khusus untuk Indonesia. Dengan mengadopsi praktik hijau dan solusi data center dari Prime DCS, Indonesia dapat memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam teknologi berkelanjutan dan berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau. Dengan adanya Greenship Data Center dan solusi data center dari Prime DCS, Indonesia mengambil langkah signifikan menuju infrastruktur digital yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.